Bawang Merah Picu Inflasi di Kabupaten Bulungan

Badan Pusat Statistik (BPS) Bulungan mencatat laju inflasi year on year (y-on-y) Kota Tanjung Selor sebesar 1,50 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,18.

Kepala BPS Bulungan, Yuda Agus Irianto, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,19 persen, penyediaan makanan dan minuman atau restoran 2,04 persen.

Selanjutnya, perawatan pribadi dan jasa lainnya 1,96 persen, kesehatan 1,90 persen, rekreasi, olahraga dan budaya 1,35 persen, transportasi 1,07 persen, pakaian dan alas kaki 0,25 persen, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,07 persen.

“Untuk kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,49 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,42 persen,” kata Yuda.

Kemudian kelompok pengeluaran yang tidak mengalami kenaikan maupun penurunan indeks atau sebesar 0,00 persen adalah kelompok pendidikan. Kemudian, untuk tingkat inflasi month to month (m-to-m) dan tingkat inflasi y-to-d Kota Tanjung Selor April masing-masing sebesar 0,03 persen dan 0,40 persen.

“Perkembangan harga berbagai komoditas pada April 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Bulungan, pada April 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 1,50 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,63 pada April 2023 menjadi 105,18 pada April 2024.

“Tingkat inflasi m-to-m dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing sebesar 0,03 persen dan 0,40 persen,” bebernya. Sementara, komoditas yang dominan memberikan andil atau penyumbang inflasi m-to-m pada April 2024, antar lain beras, emas perhiasan, bawang merah, bawang putih, ikan layang, cabai merah, telur ayam ras, obat dengan resep, baju kaos tanpa kerah atau t-shirt pria dan wortel.

“Sedangkan komoditas yang memberikan andil sumbangan deflasi m-to-m, antara lain, ikan bandeng, daging ayam ras, sabun cair, minyak goreng, ketela rambat, mie kering instant, daun paku/pakis, pembersih lantai, sampo dan teh,” ujarnya.

Dikatakannya, selama April 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi y-on-y, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,19 persen, transportasi sebesar 0,15 persen.

Penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,13 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,13 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen. Kemudian kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,09 persen dan perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08 persen.

“Kemudian pendidikan memberikan andil/sumbangan sangat kecil atau sebesar 0,00 persen,” pungkasnya.

Sumber : prokal.co


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *